Pandangan Pertama

Share on :
Suatu pejumpaan yang tak akan pernah bisa aku lupakan, kita sungguh dipertemukan dengan cara yang indah. Saat itu kau jabat tangan ku dengan sangat lama , spontan tubuhini tak bergeming di dekap oleh dingin nya rangsangan yang seolah menggelora dalam tubuh ku saat itu. Tak pernah aku saksikan wajah setentram wajah mu. Aku pun belajar pengalaman baru , saat ku beranjak dewasa , tubuh ku pun makin menguat semakin bulat kan tekat ku untuk yakin bahwa kau dapat ku miliki. Dalam diri mu seolah semua keindahan yang ada di alam semesta yang di ciptakaan oleh Allah telah diringkas dan semuanya ada pada dirimu . sejak itu ilham mulai menyadarkan aku , yang datang saat ku menengadahkan pinta pada mu di atas mihrab yang disana bebas aku mengadu padamu. Dengan sentuhan pelan aku mencurahkan nya dalam kata-kata saat ternyata telah semakin lama aku mengenal mu. Semakin banyak pula kisah yang telah kita jalin bersama , saat menulis tulisan ini seolah aku direngkuh oleh kebingungan . sesungguhnya yang membuat kenangan itu indah bukan dari kisah nya namun kesannya yang ternyata sampai saat ini masih dapat abadi. Dan saat pantas nya aku mulai berdosa , dan saat kejantanan ku ini mulai di jaga hadir perasaan cinta . ternyata dari banyak nya kisah yang aku jalani dengan mu terdapat sekeping penyesalan “kenapa tak ku mulai dari dulu ?”, namun mau bagaimana waktu terus berjalan demi stabilnya siklus kehidupan tak bisa dengan kehendak ku dapat aku hentikan. Dari indah nya cinta yang hanya aku pendam ternyata masih saja ada kawan yang menyiksaku dengan perbuatan nya. Inilah kesalahan ku di masa lalu yang mengapa aku harus menyiksa diriku dengan menyembunyikan semuanya. Namun benar, semuanya memang akan indah pada waktunya sekarang aku telah damai menjalani tautan kasih yang memang ini yang aku harapkan. Yang bias melunturkan memang hanya keduniawian, kodrati manusia yang di berikan nafsu ternyata sekarang adalah musuh berat ku. Sekarang dengan hadirnya rasa ini aku ingin semuanya menjadi lebih baik, aku akan berusaha menjalani langkah-langkah masa depan yang selalu di iringi oleh rasa ini pada mu sebagai motivasi dan seolah memecut ku atas kehidupan. Sungguh mulia Tuhan yang telah menciptakan manusia berpasang-pasangan namun karena ketidakseimbangan jumlah antara pasangan-pasangan ini bias di ambil kesimpulan adalah salah satu gejala akan berakhirnya kehidupan ini. Namun, aku sungguh sangat bersyukur KARENA TUHAN MEMBERIKAN AKU KESEMPATAN UNTUK MEMILIKIMU ,WALAUPUN DUNIA INI AKAN BERAKHIR. And I Love You So Much

0 komentar on Pandangan Pertama :

Post a Comment and Don't Spam!